Template Mirip Detik

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Hama Dan Penyakit Pada Budidaya Gurame Dan Cara Penanggulangannya

By On Juni 15, 2011




Hama dan Penyakit Pada Budidaya Gurame dan Cara Penanggulangannya

Hama
Hama yang biasanya menganggu ikan gurami ialah ikan liar pemangsa ibarat gabus (Ophiocephalus striatur BI), belut (Monopterus albus Zueiw), lele (Clarias batrachus L) dan lain-lain. Musuh lainnya ialah biawak (Varanus salvator Dour), kura-kura (Tryonix cartilagineus Bodd), katak (Rana spec), ular dan majemuk jenis burung. Beberapa jenis ikan peliharaan ibarat tawes, mujair dan sepat sanggup menjadi pesaing dalam perolehan makanan. Oleh lantaran itu sebaiknya benih gurami tidak dicampur pemeliharaannya dengan jenis ikan yang lain. Untuk menghindari gurami dari ikan-ikan pemangsa, pada pipa pemasukan air dipasangi serumbung atau saringan ikan semoga hama tidak masuk dalam kolam.

Penyakit
Gangguan penyakit sanggup berupa penyakit non parasiter dan penyakit parasiter. Gangguan penyakit sanggup lebih gampang menyerang ikan gurami pada ketika ekspresi dominan kemarau dimana suhu menjadi lebih lebih dingin.
Penyakit non parasiter ialah penyakit yang timbul bukan lantaran serangan parasit, tapi biasanya bersumber dari faktor lingkungan fisika dan kimia air dan makanan. Penyakit ini sanggup berupa pencemaran air lantaran adanya gas beracun ibarat asam welirang atau amoniak, kerusakan akhir penangkapan atau kelainan tubuh lantaran keturanan. Untuk mengetahui gangguan yang dialami oleh ikan yang dipelihara sanggup diketahui dari pengamatan terhadap ikan. Bila ada gas beracun dalam air, ikan biasanya lebih suka berenang pada permukaan air untuk mencari udara segar.
Penyakit parasiter diakibatkan parasit. Parasit ialah binatang atau tumbuh-tumbuhan yang berada pada tubuh, insang, maupun lendir inangnya dan mengambil manfaat dari inang tersebut. Parasit sanggup berupa udang renik, protozoa, cacing, bakteri, virus, jamur dan aneka macam mikroorganisme lainnya. Berdasarkan letak penyerangannya benalu dibagi menjadi dua kelompok yaitu ektoparasit yang melekat pada penggalan luar tubuh ikan dan endoparasit yang berada dalam tubuh ikan.
Ciri-ciri ikan yang terkena penyakit parasiter ialah sebagai berikut :

  • Penyakit pada kulit :
    Pada penggalan tertentu kulit berwarna merah, terutama pada penggalan dada, perut dan pangkal sirip. Warna ikan menjadi pucat dan tubuhnya berlendir.
  • Penyakit pada insang :
    Tutup insang mengembang, lembaran insang menjadi pucat, kadang kala tampak semburat merah dan kelabu.

  • Penyakit pada organ dalam :
    Perut ikan membengkak, sisik berdiri. Kadang-kadang sebaiknya perut menjadi amat kurus, ikan menjadi lemah dan gampang ditangkap.
-  Penyakit Argulus Indicus atau kutu ikan, Penyakit ini disebabkan oleh parasit Argulus Indicusyang sumber penularannya ialah udang renik. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama fish lae atau kutu ikan. Kutu ini akan melekat dan menggigit mangsa sehingga berdarah. Penularannya ialah melalui air dan melalui kontak eksklusif dengan ikan lain, biasanya penyakit ini sering muncul pada kolam ikan yang kualitas airnya buruk. Cara penyembuhannya ialah dengan merendam ikanyang sakit ke dalam air garam 10 -15 g/liter selama 15 menit. Sebaiknya untuk menghindari ikan tertular kembali, anda menambahkan larutan garam 10 – 15 g/m2 untuk membunuh kutu air
-  Penyakit Dactylogyrus dan gryodactylus, dua nama ini ialah homogen cacing benalu yang tumbuh berkembang dikarenakan kualitas air yang buruk, pakan ikan yang kurang atau kepadatan kolam yang terlalu penuh. JenisDactylogyrus menyerang insang ikan, gejalanya ialah menurunnya nafsu makan dan ikan gurami sering terlihat berbaring dengan dengan posisi insang yang terbuka, sedang jenis Gyrodactylus menyerang penggalan sirip ikan. Cara perawatannya ialah dengan memperbaiki kualitas air yang berada di kolam dengan menggantinya dengan air yang baru, dan menambahkan garam sebanyak kira2 40 gram/m2. Jika penyakit sudah sangat parah anda sanggup merendam ikan dalam larutan garam selama 1 malam.
-  Mata Belo, Gejala awal serangan penyakit ini adalah ikan menjadi kurang aktif, malas, nafsu makan berkurang dan ikan sering ke atas permukaan air. Disusul dengan bola mata yang membengkak dan jadinya ikan ini menjadi buta dan mati. Penyakit ini disebabkan oleh homogen cacing. Cara pengobatannya ialah dengan menghentikan pasokan air selama 24 jam, kemudian masukkan garam sebanyak 1kg/m2 , besok harinya air dikuras dan diganti dengan air yang baru.
-  Jamur, pada tubuh ikan gurami yang terinfeksi jamur akan muncul benang – benang berwarna krem ibarat kapas, biasanya pada kulit tubuh yang terluka. Jenis jamur yang menyerang ikan gurami adalah Saprolegnia dan Achyla. Jamur ini akan mengakibatkan ikan menjadi lemah lantaran kurang makan, sehingga sanggup memicu penyakit lain muncul. Cara penyembuhannya adalah dengan memperlihatkan garam ke dalam kolam dengan jumlah 400g/m2 selama 24 jam untuk kemudian diganti besok harinya, selain garam sanggup juga dipakai malachyte oxalatesebanyak 1 mg/l air selama 12 jam. Bisa juga memakai larutan formalin 200 ppm selama 2 jam.
-  Bakteri,  jenis basil yang menyerang ikan gurami ialah bakteriAeromonas sp, dan Pseudomonas sp. Gejala yang muncul yaitu terdapat luka berdarah tubuh, perut membesar, lendir mencair , sisik mengelupas dan muncul borok ditubuhnya. Dalam jangka waktu dekat ikan akan melemah, mengambang di permukaan air dan jadinya mati. Pengobatan yang sanggup dilakukan ialah dengan merendam ikan dalam larutan oxytetracycline 2 – 5 mg/l selama 24 jam, dan tindakan ini dilakukan berulang 3 kali. Hal lain yang sanggup dilakukan ialah dengan merendam ikan yang terinfeksi bateri dengan larutan matachite green oxalat 0,5mg/l selama satu jam , selang 1 jam kemudian deberi umpan makanan yang lebih dahulu diberi kandungan oxcytetracycline 60mg/kg pakan, dan diulang selama 7 hari berturut – turut.
-  Bercak Putih ( White Spot ), jenis penyaki ini desebabkan oleh benalu yang bernama Ichthyophtbyrius. Ciri – ciri ikan yang terkena penyakit white spot yakni munculnya bercak – bercak putih pada penggalan kulit. Biasanya ikan yang terkena serangan white spot akan menggosokkan badannya pada lingkungan di sekitarnya, serta verbal ikan gurami tampak kembang kempis ibarat kekurangan oksigen. Cara perawatan dari penyakit ini ialah dengan merendam ikan guramidengan ke dalam air yang diberi larutan formalin sebanyak 25 mg/l. dan di tambahkan malachine green oxalat sebanyak 0,2 mg/l selama 24 jam.


Salah satu benalu yang sering menyerang ikan gurami ialah Argulus indicus yang tergolong Crustacea tingkat rendah yang hidup sebagai ektoparasit, berbentuk oval atau membundar dan berwarna kuning bening. Parasit ini melekat pada sisik atau sirip dan sanggup menjadikan lubang kecil yang jadinya akan menjadikan infeksi. Selanjutnya infeksi ini sanggup mengakibatkan patah sirip atau cacar. Parasit lainnya ialah basil Aeromonas hdyrophyla, Pseudomonas, dan cacing Thematoda yang berasal dari siput-siput kecil.
Untuk mencegah penyakit ini sanggup dilakukan dengan mengangkat dan memindahkan ikan ke dalam kolam lain dan melaksanakan penjemuran kolam yang terserang penyakit selama beberapa hari semoga benalu mati. Parasit yang melekat pada tubuh ikan sanggup disiangi dengan pinset. Sementara pengobatan bagi ikan-ikan yang penyakitnya lebih berat sanggup memakai materi kimia ibarat Kalium Permanagat (PK), neguvon dan garam dapur.
Selain penggunaan materi kimia tersebut di atas, petani di kawasan Banyumas memakai laun lambesar (Chromolaena odorata (L), RM King & H. Robinson ) sebagai antibiotik. Daun lambesan dimasukkan ke dalam kolam sebelum ikan di tebar yaitu pada ketika pengolahan kolam. Banyaknya daun lambesan yang digunakan ialah 1 pikul (yaitu kurang lebih 50 kg) untuk luas tanah 25 m2. Penggunaan daun ini ialah 1 untuk 1 masa tanam.
Penggunaan obat-obatan kimia untuk ikan konsumsi tidak dilanjutkan mengingat imbas yang tidak baik kepada konsumen. Kalaupun diberikan obat-obatan dilarang eksklusif di jual kepada konsumen akhir. Penggunaan obat-obatan pada ikan konsumsi juga sebaliknya tidak diberikan apabila ikan hendak diekspor. Besarnya ikan-ikan konsumsi yang mati dibuang.
Foto 11 : Daun Lambesan
Di kawasan Banyumas digunakan sebagai antibiotik

Next
« Prev Post
Previous
This is the oldest page